Dunia
balap motor MotoGP berduka. Pebalap flamboyan asal Italia, Marco
Simoncelli, secara mengejutkan tewas setelah mengalami kecelakaan saat
berlaga di Sirkuit Sepang, Kuala Lumpur, Malaysia, Minggu (23/10). Dia
menjadi korban kedua keganasan persaingan di sirkuit setelah Daijiro
Kato yang tewas pada ajang MotoGP.
Simoncelli
meninggal setelah mengalami kecelakaan hebat di Sepang, yang merupakan
tempat dia memastikan gelar juara dunia kelas 250 cc pada 2008. Kini
Sepang menjadi sirkuit terakhir yang dipakai pebalap kelahiran
Cattolica, 20 Januari 1987 itu.
Dalam
lomba kemarin, yang sebenarnya tidak menentukan lagi dalam perburuan
gelar juara dunia setelah Casey Stoner meraihnya di Australia,
Simoncelli beradu kencang dengan Alvaro Bautista untuk memperebutkan
posisi empat. Dia kemudian terjatuh.
Pebalap
berjuluk Super Sic tersebut kehilangan kendali di tikungan 11 dan
langsung terhempas ke lintasan. Nahas, tubuhnya kemudian berbenturan
dengan pebalap yang berada di belakang, yaitu Colin Edwards, sedangkan
Valentino Rossi berhasil menghindari benturan itu.
Edwards
juga sempat terjatuh, namun masih bisa bangkit. Sementara, Simoncelli
yang sudah tidak mengenakan helmet terkapar tak sadarkan diri. Panitia
balapan langsung mengibarkan bendera merah tanda balapan dihentikan.
Bahkan, setalah beberapa lama mereka resmi membatalkan perhelatan
tersebut dengan alasan tim medis masih fokus menangani Simoncelli.
Simoncelli
yang membela tim Honda Gresini langsung dilarikan ke rumah sakit di
Kuala Lumpur karena kondisinya kritis. Langkah itu tetap tidak bisa
menyelamatkan nyawa pembalap yang terkenal dengan gaya balapannya yang
agresif itu.
"(Pengumuman)
ini telah benar. Ia telah meninggal," kata seorang petugas didampingi
Dorna, perusahaan yang menjalankan Moto GP. Petugas ini menolak
disebutkan identitasnya sampai ada pengumuman resmi.
Sebelum
Simoncelli pebalap Jepang, Daijiro Kato juga tewas pada ajang MotoGP.
Dua pembalap itu sendiri diketahui sama-sama pernah membela Gresini.
Kato meninggal dunia karena kecelakaan dahsyat seri MotoGP Jepang pada
2003 silam. Dia menabrak dinding pembatas lintasan sehingga membuat
motor yang dikendarai hancur berkeping-keping.
Kato
sendiri membela Gresini sejak 2002. Sama seperti Simoncelli, Kato juga
meninggal pada tahun keduanya bersama Gresini sekaligus ajang MotoGP.
Simoncelli
dikenal sebagai sosok flamboyan dan salah satu pembalap berbakat di
dunia otomotif. Dengan gaya rambut kribonya, Simoncelli amat mudah
dikenali. Sementara itu, bakat yang dimilikinya membuat Simoncelli
selalu mendapat perhatian dari banyak pihak.
Simoncelli
menyudahi karir balap domestiknya, dengan pindah ke tim Aprilia pada
2002. Saat itu, ia mengikuti kejuaraan MotoGP kelas 125 cc. Kemenangan
pertamanya didapat pada 2004 setelah dia memulai balap dari pole
position di GP Spanyol.
Pada
2006, ia kemudian naik tingkat ke kelas 250 cc, dan pindah ke Tim
Gilera. Bersama tim ini, Simoncelli meraih gelar juara dunia pada 2008.
Setelah meraih 12 kemenangan di kelas 250 cc, ia kemudian beralih ke
MotoGP. Pada 2010, Simoncelli membela Honda Gressini.
Hasil
terbaik yang ditorehkan Simoncelli di kelas MotoGP adalah posisi kedua,
saat Casey Stoner memastikan gelar juaranya di GP Australia pekan lalu.
Sepekan setelah pencapaian tersebut, Simoncelli pun harus menghembuskan
nafas terakhirnya. (Berbagai sumber/Gungde Ariwangsa)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
tulis yang seperlunya!